Posts

Catatan Kelas Intensif Bengkel Diri - Tarbiyah Jinsiyah (part 1)

Ini adalah catatanku pribadi tentang materi Kelas Intensif Bengkel Diri - Tarbiyah Jinsiyah, Seks Edukasi dalam Islam. Part 1 ini adalah materi "Membangun Relasi Sehat dengan Anak agar Siap Bincang Seksual" yang diampu Ummu Balqis. Dibuka dengan sebuah kenyataan yang bagaikan punchline untuk aku pribadi, "Ummahat yang face to face dengan akhir zaman." Soalnya ya emang, fakta-fakta yang terkait dengan kerusakan zaman itu udah nggak yang nun jauh disana. Beritanya makin kesini makin ( naudzubillah min dzalik ) deket. Makanya kita harus i khtiar punya modal, bekal, ilmu, buat membersamai anak, generasi penerus di tengah zaman yang sedang tidak baik-baik saja.   Hari ini bahas tentang Komunikasi. Why repot-repot bahas ini dulu nggak langsung sat set bahas Tarbiyah Jinsiyah nya?   Komunikasi adalah kunci membersamai, mendidik, memberikan input. Dengan kita memahami, mengenal, kita bisa mengatur strategi agar anak kita bisa kita arahkan dan didik dengan baik, sesuai denga

Dibuka lagi (lagi)

 Bismillah. Setelah sekian ratus purnama (?) akhirnya blog ini dibuka lagi. Berawal dari kalau dengerin kajian atau baca buku, suka ada poin yang menarik, yang kuingat, tapi hanya sebagian-sebagian. Sedangkan catatan tertulis nggak bisa di ctrl+f. :') Maka bismillah, walaupun agak sungkan karna dari judulnya aja udah terlihat betapa tidak konsistennya saya :""") Mari kita buka lagi (lagi) blog ini. Semoga ada manfaat yang bisa diambil. Osaka, *cie 8 Agustus 2023, 1:02 JST (iya tengah malem banget emang ini wkwk)

Belajar Itu Asyik!

 Bismillah. Assalamu'alaikum~ Cieee..judulnya 😂😂 Kalau yang baca ini temen kuliah gue yang tau gimana gue di kampus, mungkin dia akan mencibir. Karna gue sangat tidak suka belajar ketika di kampus wkwkwk.. Tapi hari ini, tepatnya saat ini, bahkan gue nggak bisa tidur karna keasyikan belajar, sampai otak dan matanya cenghar semaleman. Kok bisa? Oh ternyata...karena gue suka subjeknya. Dan karna gue tau gue butuh bisa itu. Kayaknya itu kuncinya. Mungkin berlaku juga ke anak kita. Kalau kita bisa mendeliver ke anak, kamu tuh butuh belajar tentang ini dan itu.. mungkin dia akan mau belajar tanpa paksaan. Apalagi kalau yang subjeknya dia suka. Satu hal lagi yang mau gue ceritain ke diri gue beberapa tahun lagi yang mungkin akan baca ini: Nggak ada ilmu yang sia-sia. Misalnya, dari kecil belajar photoshop, freehand (ya Allah freehand coba! Sekarang aplikasinya aja udah nggak ada wkwkwk), dan pas belajar coding ada AND OR XOR dll, kepakai hari ini, malam tadi. Di Affinity designer 😂 *k

Kelamaan Nggak Ngeblog Sampai Nggak Tau Mau Ngasih Judul Apa

Image
Haloo~ Assalamu'alaikum.. Ada yang masih pakai blog nggak sih buat cerita-cerita? Hahaha.. Kemarin tiba-tiba pingin buka blog. Ternyata terakhir post Nov 2020, yang mana sebelumnya ada draft dari Mei 2020 yang belum juga diposting, yang padahal itu adalah lanjutan dari cerita yang ditulis bulan Januari 2019. Wkwkwk.. Betapa tidak konsistennya diriku :') Kayaknya karna sosial media semakin terdepan ya.. Jadi orang sekarang kalau curhat di sosmed aja (?).  Toh kalau panjang, bisa jadi stories berseries trus di-highlight 😂😂😂 Tapi kayaknya, karna sosial media terlalu fake (apa cuma gw yang ngerasa?), beberapa curhatan remeh temeh lebih enak ditulis di blog nggak sih? Soalnya kayak..kalau sosmed kan bisa, orang yang sebenernya nggak mau baca postingan kita, jadi nggak sengaja baca gitu. Trus bisa aja merasa terganggu. Dan itu nggak berlaku di blog. Hahaha.. Yah begitulah pokoknya...

Saat Berharga untuk Anak Kita (baru iftitahnya aja gw udah mewek T_T)

 Puluhan purnama blog gue kosong melompong, akhirnya malam ini diisi. Tapi sayangnya bukan oleh tulisan gw hahaha.. Ini tulisan Ust. Mohammad Fauzil Adhim. Pertama kali gue baca pas masih jomblo. Efeknya nyaris biasa aja. Cuma ngebatin, "Oh iya ya.." Trus baca lagi pas hamil. Mulai mewek-mewek.. Trus sekarang udah punya anak, gw jadi sering banget baca buku "Saat Berharga untuk Anak Kita" ini. Terutama bagian Iftitah yang akan gw tulis ulang disini. Dan setiap baca selalu nangis T__T Tadinya mau dibikin jadi video semua.. Tapi rempong ah nggak sempet emak-emak >.< *biar lebih syahdu, pasang musik mellow dulu gih haha..

Cerita Kelahiran Mamas Bayi (Part II)

Image
Berburu Klinik Fetomaternal di Jakarta Sabtu, 24 November 2018 Dari hasil cekup terakhir gue di BWCC, gue dirujuk sama dokter Dini untuk cek ke dokter fetomaternal. Gue nanya rekomendasi dokter Dini untuk dokter fetomaternal perempuan di deket sini (re: Jakarta Selatan). Beliau merekomendasikan dr. Novi Resistantie, SpOG(K) . Kata dokter Dini, beliau ini jago baca USG nya (dan yang pasti beliau perempuan makanya direkomendasiin ke gue). Pulang dari BWCC, kita langsung hunting dokter Novi praktek dimana dan kapan. Qadarallah, paling dekat dokter Novi praktek hari Selasa. Aslinya dokter Dini nyuruh kita ke fetomaternal secepatnya dan langsung bawa hasilnya ke dokter dini lagi biar bisa ditindak lanjuti secepatnya juga. Tapi yaudah mau gimana lagi. Akhirnya kita bikin appointment dengan dokter Novi di hari Selasa depannya. Sementara itu gue masih juga terus mengkonsumsi putih telor 6 butir sehari. Senin, 26 November 2018 Jam 13:56, dari RS Bunda Margonda tiba-tiba whatsapp

Cerita Kelahiran Mamas Bayi (Part 1)

Image
Sebelumnya, gue berusaha nulis pakai bahasa Inggris disini, tapi ebuset, nulis seharian kagak kelar-kelar. Itu juga belom tentu bener grammar  nya. Udah gitu kurang ekspresif kan gue jadinya. Yaudahlah, dibuat juga versi Bahasa Indonesianya, biar puas ceritanya mumpung masih inget. Jadi ceritanya, ini adalah kisah tentang "keajaiban" yang Allah berikan untuk gue. Ini kisah tentang cinta gue, hidup gue. Ini kisah tentang mamas bayi . Setelah kosong sekitar empat bulanan, Maret 2017, Alhamdulillaah akhirnya ada dua strip nangkring di testpack gue. Sebelumnya gue pernah beli testpack beberapa dan hasilnya negatif. Jadi waktu akhirnya dapet dua garis ini, bahagianyaaaaa tak terkira. Gue bahkan masih inget rasanya; kayak baru kemaren aja. Bulan demi bulan, kehamilan gue berjalan layaknya kehamilan pada umumnya. Ngalamin morning sickness (atau kali lebih tepatnya all day sickness  gue mah), BB naik nggak karuan, perut membuncit, dan tanda-tanda (bahagia) lainnya. Alhamduli